Inilah Jenis Sablon Paling Top Untuk Usaha Distro Anda Agar Dapat Cuan    

sablon

Seperti yang kita tahu, untuk kebutuhan akan pakaian sablon yang tidak akan ada habisnya ini. Menjadi salah satu faktor mengapa bisnis distro ini belum redup hingga kini. Jika memang anda di sini memiliki skill desain, selain itu modal minim sudah pasti bukan masalah bagi anda. Untuk memulai usaha bisnis konveksi demi memenuhi kebutuhan pakaian masyarakat. Faktor yang paling utama adalah tinggal mencari jenis sablon yang tepat. Agar anda bisa mendapatkan produk pakaian yang terbaik. Sablon untuk bikin baju distro ini memang dapat dibuat dengan beragam metode. Ada yang menggunakan sablon manual namun ada juga yang menggunakan sablon digital. Setiap teknik ini psti mampu menghasilkan variasi sablon yang berbeda. Entah itu dari segi bahan tinta yang digunakan hingga visual akhirnya.

3 Jenis Sablon Paling Top Untuk Usaha Distro Anda Agar Dapat Cuan

Saat ini untuk melakukan pemesanan sablon, konsumen dapat pesan tidak hanya langsung. Melainkan mereka juga bisa pesan secara online. Kedua layanan pemesanan sablon ini hadir, guna memudahkan konsumen untuk melakukan pemesanan. Jadi bagi konsumen yang merasa memiliki lokasi atau tempat tinggal yang agak jauh. Maka memanfaatkan layanan sablon online ini merupakan pilihan jitu. Sebab dapat anda ajak kerja sama kapan saja. Sebelum memutuskan untuk membuka usaha distro ini. Maka anda harus tahu apa saja macam – macam sablon yang banyak digunakan di pasaran diantaranya:

  1. Sablon foil

Seperti namanya foil ini merupakan sablon yang menggunakan foil atau kertas logam bukan. Dimana proses pembuatannya ini pun mirip dengan sablon flocking. Yakni dengan menempelkan lembaran foil ke atas permukaan artwork. Hasil akhirnya ini pun desain dengan efek metralik yang keren dll. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, pastikan menggunakan kertas logam berkualitas tinggi. Agar pelanggan anda ini tidak kecewa dengan hasilnya.

  1. Sablon flocking

Jika memang anda ini telah membeli t – shirt dengan permukaan sablonan yang memang halus. Misalnya saja seperti beludru ini, maka itu adalah sablon jenis flocking. Untuk perbedaan proses pembuatannya ini pun ada fase finishing. Sebelum sablonan dipanaskan atau dipress. Maka sudah pasti serbuk dan kertas flocking ini ditempelkan ke permukaan. Selain itu juga mampu memberikan efek bulu – bulu halus. Setelah sablon ini pun selesai di press. Maka pastikan di diinginkan sebentar lalu kemudian di cabut kertas flockingnya dengan perlahan.

  1. Sablon pigment

Jika memang dilihat dari hasil akhirnya, sablon pigment ini sedikit mirip dengan sablon super white. Hanya saja bedanya sablonan pigment ini terasa sedikit lebih kaku. Sebab untuk tinta yang digunakan ini pun memang dapat meresap hingga ke dalam kain. Akan tetapi di sini memang masih menyisakan bagian keras. Misalnya saja seperti kerak di permukaannya. Meskipun memang sudah di cuci pakai. Maka endapan ini biasanya tidak akan hilang. Jenis sablon ini pun banyak digunakan untuk pakaian yang berwarna putih.

Selain 3 jenis bahan di atas, anda bisa menggunakan bahan super white. Dimana jenis pada tinta super white ini pada umumnya digunakan.  Oleh beberapa para pengusaha sablon yang masih menggunakan metode manual. Tinta sablon yang satu ini memang nampak halus serta seperti menyatu pada kainnya. Untuk jenis tinta SW ini cocok untuk jenis pakaian yang menggunakan tema vintage.